MENYAMBUT 61 TAHUN INDONESIA MERDEKA
Halaman 1 dari 1
MENYAMBUT 61 TAHUN INDONESIA MERDEKA
Bangga Menjadi Anak Indonesia
Prestasi sejumlah anak Indonesia memang dicatat lagi dalam event dunia Olimpiade Fisika 2006 di Singapura dan Olimpiade Matematika SD di Hongkong.Ketekunan dan kerja keras telah membuahkan hasil, menjadi catatan sejarah dunia. Keberhasilan ini, sesungguhnya itu adalah keberhasilan bangsa dan negara. Ini membuktikan bahwa semangat untuk berprestasi, semangat untuk meraih yang terbaik tetap kuat di kalangan kita semua, bangsa Indonesia.
Kebanggaan atas prestasi anak-anak Indonesia diungkap oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kemenangaan dan penghargaan tertinggi pada Olimpiade Fisika Internasional di Singapura beberapa waktu lalu menambah sederet prestasi yang membawa harum nama bangsa Indonesia. Juga penghargaan yang diperoleh Anak Indonesia pada kompetisi seni teater anak di Eropa. "Kita bangga menjadi orang tua anak-anak Indonesia,” kata Presiden tanpa menyembunyikan kegembiraannya dalam pencanangan Dasa Warsa Anak Indonesia ke III tahun 2006 – 2016. Kebanggaan ini tentunya akan memacu untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Agar prestasi yang sejenis di event berkelas dunia yang lain bisa tetap direbut oleh anak-anak Indonesia.
Memang bangsa yang maju di masa mendatang dan akan memenangkan kompetisi global adalah bangsa yang cerdas dan menguasai ilmu pengetahuan serta teknologi. Karena itu setiap elemen bangsa ini memiliki kewajiban untuk meningkatkan dan menjaga agar kualitas pendidikan yang ada makin meningkat seiring dengan tantangan zaman.
Selain menghasilkan anak-anak yang cerdas dan pintar, pendidikan untuk generasi masa depan yang saat ini masih anak-anak, hendaknya membekali mereka mentalitas yang baik. Dengan budi pekerti yang baik, sikap toleransi dapat dipastikan kehidupan akan lebih berkualitas dan maju. Namun demikian, masih ada ironi yang kita saksikan, ketika banyak kasus kekerasan dan beragam jenis tayangan kekerasan yang mewarnai keseharian anak-anak kita. Mereka langsung hadir lewat layar televisi, dan tentunya, sedikit banyak, tayangan kekerasan dan adanya konten pornografis akan berdampak terhadap perkembangan mentalitas anak. Berbagai tayangan bernuansa kekerasan, kecenderungan muatan pornografis pada dasarnya bertentangan dengan hak anak untuk mendapatkan pendidikan dan hidup dalam suasana yang baik untuk tumbuh kembangnya.
Di sebuah sudut kota Jakarta, peringatan Hari Anak Nasional tahun ini pun juga diwarnai dengan ajakan beberapa kelompok masyarakat untuk mematikan televisi selama sehari. Kegiatan ini dipicu oleh adanya kekhawatiran akan tayangan televisi yang tidak memperhatikan hak-hak anak. Memang perangkat hukum tentang perlindungan dan kesejahteraan anak sebenarnya sudah memadai, namun harus diakui instrumen-instrumen hukum tersebut tidak akan bisa berjalan dengan optimal tanpa adanya partisipasi dari seluruh pihak guna mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata: menjamin terlaksananya perlindungan dan penegakan hak-hak anak.
Upaya pemerintah untuk memastikan adanya jaminan tersebut telah dilakukan dengan mendorong pembentukan Komisi Perlindungan Anak di daerah. Namun pengembangan kualitas pendidikan dan persoalan tumbuh kembang anak agar menjadi lebih baik sejatinya bukan hanya tanggung jawab pemerintah belaka, melainkan tanggung jawab seluruh elemen masyarakat yang ada.
Meski demikian pemerintah memiliki kewajiban memfasilitasi agar pendidikan anak berjalan dengan baik dan hak-hak anak dapat terpenuhi dengan baik. Karena itu permintaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk peningkatan alokasi APBD bagi pemenuhan hak-hak anak merupakan langkah tepat dan hendaknya dilanjutkan dengan kebijakan yang kongkret di lapangan.
Bagaimanapun anak adalah aset masa depan bangsa, karena itu pemerintah senantiasa melakukan mendorong upaya dan insiatif komunitas masyarakat dan pihak swasta dalam mengembangkan pendidikan untuk anak agar mampu menghadapi masa depannnya dengan lebih baik.
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan momentum untuk meningkatkan kesadaran dalam menyebarluaskan informasi tentang prestasi dan kiprah anak-anak Indonesia. Dalam peringatan tahun ini Anak-anak Indonesia diharapkan agar dapat hidup sehat, cerdas dan ceria.
Momentum Hari Anak Nasional juga merupakan sarana refleksi seluruh elemen bangsa untuk melaksanakan kewajiban dan tanggungjawabnya sebagai orang tua dan turut berpartisipasi dalam mengembangkan kualitas pendidikan bagi anak-anak.(f)
Sumber: Badan Informasi Publik Departemen Komunikasi dan Informatika
Prestasi sejumlah anak Indonesia memang dicatat lagi dalam event dunia Olimpiade Fisika 2006 di Singapura dan Olimpiade Matematika SD di Hongkong.Ketekunan dan kerja keras telah membuahkan hasil, menjadi catatan sejarah dunia. Keberhasilan ini, sesungguhnya itu adalah keberhasilan bangsa dan negara. Ini membuktikan bahwa semangat untuk berprestasi, semangat untuk meraih yang terbaik tetap kuat di kalangan kita semua, bangsa Indonesia.
Kebanggaan atas prestasi anak-anak Indonesia diungkap oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kemenangaan dan penghargaan tertinggi pada Olimpiade Fisika Internasional di Singapura beberapa waktu lalu menambah sederet prestasi yang membawa harum nama bangsa Indonesia. Juga penghargaan yang diperoleh Anak Indonesia pada kompetisi seni teater anak di Eropa. "Kita bangga menjadi orang tua anak-anak Indonesia,” kata Presiden tanpa menyembunyikan kegembiraannya dalam pencanangan Dasa Warsa Anak Indonesia ke III tahun 2006 – 2016. Kebanggaan ini tentunya akan memacu untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Agar prestasi yang sejenis di event berkelas dunia yang lain bisa tetap direbut oleh anak-anak Indonesia.
Memang bangsa yang maju di masa mendatang dan akan memenangkan kompetisi global adalah bangsa yang cerdas dan menguasai ilmu pengetahuan serta teknologi. Karena itu setiap elemen bangsa ini memiliki kewajiban untuk meningkatkan dan menjaga agar kualitas pendidikan yang ada makin meningkat seiring dengan tantangan zaman.
Selain menghasilkan anak-anak yang cerdas dan pintar, pendidikan untuk generasi masa depan yang saat ini masih anak-anak, hendaknya membekali mereka mentalitas yang baik. Dengan budi pekerti yang baik, sikap toleransi dapat dipastikan kehidupan akan lebih berkualitas dan maju. Namun demikian, masih ada ironi yang kita saksikan, ketika banyak kasus kekerasan dan beragam jenis tayangan kekerasan yang mewarnai keseharian anak-anak kita. Mereka langsung hadir lewat layar televisi, dan tentunya, sedikit banyak, tayangan kekerasan dan adanya konten pornografis akan berdampak terhadap perkembangan mentalitas anak. Berbagai tayangan bernuansa kekerasan, kecenderungan muatan pornografis pada dasarnya bertentangan dengan hak anak untuk mendapatkan pendidikan dan hidup dalam suasana yang baik untuk tumbuh kembangnya.
Di sebuah sudut kota Jakarta, peringatan Hari Anak Nasional tahun ini pun juga diwarnai dengan ajakan beberapa kelompok masyarakat untuk mematikan televisi selama sehari. Kegiatan ini dipicu oleh adanya kekhawatiran akan tayangan televisi yang tidak memperhatikan hak-hak anak. Memang perangkat hukum tentang perlindungan dan kesejahteraan anak sebenarnya sudah memadai, namun harus diakui instrumen-instrumen hukum tersebut tidak akan bisa berjalan dengan optimal tanpa adanya partisipasi dari seluruh pihak guna mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata: menjamin terlaksananya perlindungan dan penegakan hak-hak anak.
Upaya pemerintah untuk memastikan adanya jaminan tersebut telah dilakukan dengan mendorong pembentukan Komisi Perlindungan Anak di daerah. Namun pengembangan kualitas pendidikan dan persoalan tumbuh kembang anak agar menjadi lebih baik sejatinya bukan hanya tanggung jawab pemerintah belaka, melainkan tanggung jawab seluruh elemen masyarakat yang ada.
Meski demikian pemerintah memiliki kewajiban memfasilitasi agar pendidikan anak berjalan dengan baik dan hak-hak anak dapat terpenuhi dengan baik. Karena itu permintaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk peningkatan alokasi APBD bagi pemenuhan hak-hak anak merupakan langkah tepat dan hendaknya dilanjutkan dengan kebijakan yang kongkret di lapangan.
Bagaimanapun anak adalah aset masa depan bangsa, karena itu pemerintah senantiasa melakukan mendorong upaya dan insiatif komunitas masyarakat dan pihak swasta dalam mengembangkan pendidikan untuk anak agar mampu menghadapi masa depannnya dengan lebih baik.
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan momentum untuk meningkatkan kesadaran dalam menyebarluaskan informasi tentang prestasi dan kiprah anak-anak Indonesia. Dalam peringatan tahun ini Anak-anak Indonesia diharapkan agar dapat hidup sehat, cerdas dan ceria.
Momentum Hari Anak Nasional juga merupakan sarana refleksi seluruh elemen bangsa untuk melaksanakan kewajiban dan tanggungjawabnya sebagai orang tua dan turut berpartisipasi dalam mengembangkan kualitas pendidikan bagi anak-anak.(f)
Sumber: Badan Informasi Publik Departemen Komunikasi dan Informatika
Re: MENYAMBUT 61 TAHUN INDONESIA MERDEKA
Profil Indonesia
POSISI GEOGRAFIS
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang mempunyai 17.508 pulau. Indonesia terbentang antara 6 derajat garis lintang utara sampai 11 derajat garis lintang selatan, dan dari 97 derajat sampai 141 derajat garis bujur timur serta terletak antara dua benua yaitu benua Asia dan Australia/Oceania. Posisi strategis ini mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kebudayaan, sosial, politik, dan ekonomi.
Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Apabila perairan antara pulau-pulau itu digabungkan, maka luas Indonesia menjadi1.9 juta mil persegi,
Lima pulau besar di Indonesia adalah : Sumatera dengan luas 473.606 km persegi, Jawa dengan luas 132.107 km persegi, Kalimantan (pulau terbesar ketiga di dunia) dengan luas 539.460 km persegi, Sulawesi dengan luas 189.216 km persegi, dan Papua dengan luas 421.981 km persegi.
SEJARAH GEOLOGI
Pulau-pulau Indonesia terbentuk pada jaman Miocene (12 juta tahun sebelum masehi), Palaeocene ( 70 juta tahun sebelum masehi), Eocene (30 juta tahun sebelum masehi), Oligacene (25 juta tahun sebelum masehi). Sehubungan dengan datangnya orang-orang dari tanah daratan Asia maka Indonesia dipercaya sudah ada pada jaman Pleistocene (4 juta tahun sebelum masehi). Pulau-pulau terbentuk sepanjang garis yang berpengaruh kuat antara perubahan lempengan tektonik Australia dan Pasifik. Lempengan Australia berubah lambat naik kedalam jalan kecil lempeng Pasifik, yang bergerak ke selatan, dan antara garis-garis ini terbentanglah pulau-pulau Indonesia.
Ini membuat Indonesia sebagai salah satu negara yang paling banyak berubah wilayah geologinya di dunia. Pegunungan-pegunungan yang berada di pulau-pulau Indonesia terdiri lebih dari 400 gunung berapi, dimana 100 diantaranya masih aktif. Indonesia mengalami tiga kali getaran dalam sehari, gempa bumi sedikitnya satu kali dalam sehari dan sedikitnya satu kali letusan gunung berapi dalam setahun.
DASAR NEGARA
Pancasila adalah filosofi dasar negara Indonesia yang berasal dari dua kata sansekerta, “panca” artinya lima, dan “sila” artinya dasar. Pancasila terdiri atas lima dasar yang berhubungan dan tidak dapat dipisahkan, adalah :
1. Ketuhanan yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Indonesia merupakan negara demokrasi yang dalam pemerintahannya menganut sistem presidensiil, dan Pancasila ini merupakan jiwa dari demokrasi. Demokrasi yang didasarkan atas lima dasar tersebut dinamakan Demokrasi Pancasila. Dasar negara ini, dinyatakan oleh Presiden Soekarno (Presiden Indonesia yang pertama) dalam Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
POSISI GEOGRAFIS
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang mempunyai 17.508 pulau. Indonesia terbentang antara 6 derajat garis lintang utara sampai 11 derajat garis lintang selatan, dan dari 97 derajat sampai 141 derajat garis bujur timur serta terletak antara dua benua yaitu benua Asia dan Australia/Oceania. Posisi strategis ini mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kebudayaan, sosial, politik, dan ekonomi.
Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Apabila perairan antara pulau-pulau itu digabungkan, maka luas Indonesia menjadi1.9 juta mil persegi,
Lima pulau besar di Indonesia adalah : Sumatera dengan luas 473.606 km persegi, Jawa dengan luas 132.107 km persegi, Kalimantan (pulau terbesar ketiga di dunia) dengan luas 539.460 km persegi, Sulawesi dengan luas 189.216 km persegi, dan Papua dengan luas 421.981 km persegi.
SEJARAH GEOLOGI
Pulau-pulau Indonesia terbentuk pada jaman Miocene (12 juta tahun sebelum masehi), Palaeocene ( 70 juta tahun sebelum masehi), Eocene (30 juta tahun sebelum masehi), Oligacene (25 juta tahun sebelum masehi). Sehubungan dengan datangnya orang-orang dari tanah daratan Asia maka Indonesia dipercaya sudah ada pada jaman Pleistocene (4 juta tahun sebelum masehi). Pulau-pulau terbentuk sepanjang garis yang berpengaruh kuat antara perubahan lempengan tektonik Australia dan Pasifik. Lempengan Australia berubah lambat naik kedalam jalan kecil lempeng Pasifik, yang bergerak ke selatan, dan antara garis-garis ini terbentanglah pulau-pulau Indonesia.
Ini membuat Indonesia sebagai salah satu negara yang paling banyak berubah wilayah geologinya di dunia. Pegunungan-pegunungan yang berada di pulau-pulau Indonesia terdiri lebih dari 400 gunung berapi, dimana 100 diantaranya masih aktif. Indonesia mengalami tiga kali getaran dalam sehari, gempa bumi sedikitnya satu kali dalam sehari dan sedikitnya satu kali letusan gunung berapi dalam setahun.
DASAR NEGARA
Pancasila adalah filosofi dasar negara Indonesia yang berasal dari dua kata sansekerta, “panca” artinya lima, dan “sila” artinya dasar. Pancasila terdiri atas lima dasar yang berhubungan dan tidak dapat dipisahkan, adalah :
1. Ketuhanan yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Indonesia merupakan negara demokrasi yang dalam pemerintahannya menganut sistem presidensiil, dan Pancasila ini merupakan jiwa dari demokrasi. Demokrasi yang didasarkan atas lima dasar tersebut dinamakan Demokrasi Pancasila. Dasar negara ini, dinyatakan oleh Presiden Soekarno (Presiden Indonesia yang pertama) dalam Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Similar topics
» INDONESIA MEMANG HEBAT
» Rasa Persaudaraan Belumlah Merdeka!
» MUBES KE 2 TAHUN 2006
» SELAMAT TAHUN BARU 2009
» SUSUNAN PENGURUS PERIODE TAHUN 2006 - 2008
» Rasa Persaudaraan Belumlah Merdeka!
» MUBES KE 2 TAHUN 2006
» SELAMAT TAHUN BARU 2009
» SUSUNAN PENGURUS PERIODE TAHUN 2006 - 2008
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik